Fig 10.74
Penguat operasional atau Op-amp, merupakan penguat elektronika yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguat audio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analog lainnya.
- Mampu merangkai rangkaian gambar 10.74
- Mengetahui tegangan gain (penguat tegangan)
- Mengetahui tegangan output
- Memahami rangkaian kombinasi op amp dan rumusannya
- Software simulasi elektronik
- Op-amp
- Resistor
- Battery
- Probes voltage
- Ground
Op-Amp (Operational Amplifier) adalah sebuah komponen elektronik aktif berupa penguat tegangan yang memiliki penguatan tinggi dan dua input (inverting dan non-inverting) serta satu output.
Ringkasan Materi :
Vᴏ = Aᴏʟ.Eᴅ
Rumus:
Voltage Followers
V = V1
Inverting Amplifiers
Vout= - (Rf/Rin)Vin
: Tegangan input
Vout : Tegangan Output : Resistor feedback
Fungsi-fungsi Umum Op-Amp:
- Penguat sinyal (inverting/non-inverting amplifier)
- Komparator
- Follower (buffer)
- Integrator & Differentiator
- Filter aktif
Problem 1 . Sebuah sensor suhu LM35 menghasilkan tegangan 10 mV per 1°C. Anda ingin menguatkan sinyal output ini agar menjadi 100 mV per 1°C menggunakan op-amp.
Pertanyaan:
Konfigurasi apa yang digunakan dan berapa nilai penguatannya?
Solusi:
Dibutuhkan penguatan
Gunakan non-inverting amplifier agar tegangan tetap positif
Rumus:
Pilih , maka
Problem 2 . Anda memiliki sinyal 5 V yang ingin Anda turunkan ke −2.5 V menggunakan op-amp.
Pertanyaan:
Konfigurasi op-amp apa yang bisa digunakan?
Solusi:
Gunakan inverting amplifier
Rumus:
Diberikan , target
Pilih , maka
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyusun input comparator?
Solusi:
Hubungkan tegangan referensi 3.0 V ke input inverting (−)
Hubungkan tegangan baterai ke input non-inverting (+)
Jika tegangan baterai turun di bawah 3.0 V → output comparator akan menjadi negatif (−Vcc) → bisa digunakan untuk memicu LED atau alarm.
Soal 1. Sebuah rangkaian op-amp menggunakan konfigurasi inverting amplifier dengan nilai resistor input dan resistor umpan balik . Jika tegangan input , berapakah tegangan output ?
A.
B.
C.
D.
Untuk konfigurasi inverting amplifier, rumus tegangan output:
A. Memiliki penguatan tegangan tak hingga dan arus bias input nol
B. Memiliki penguatan tegangan nol dan impedansi input nol
C. Memiliki arus offset input sangat besar
D. Output selalu nol jika diberi tegangan input nol
Solusi : (A) Karakteristik op-amp ideal:
-
Penguatan tegangan terbuka sangat besar (idealnya tak hingga)
-
Impedansi input sangat tinggi (sehingga arus input mendekati nol)
-
Impedansi output sangat kecil
-
Tidak ada offset (tegangan offset nol)
A. 0 V
B. -Vcc
C. +Vcc
D. Tidak dapat ditentukan
-
Jika , maka output akan menjadi +Vcc
-
Jika , maka output akan menjadi −Vcc
Karena 3 V > 2 V, maka output = +Vcc (C)
Fig 10.74
Fig 10.74 [Download]
Video Penjelasan [Download]
Download Datasheet
- Datasheet voltmeter klik disini
- Datasheet transistor klik disini
- Datasheet osiloskop klik disini
- Datasheet dioda klik disini
- Datasheet baterai klik disini
- Datasheet Op- Amp klik disini
- Datasheet resistor klik disini
Komentar
Posting Komentar