Laporan Akhir Modul 1
MODUL 1 : Jembatan Wheatstone dan Tahanan Geser
Penentuan Karakteristik Alat Ukur
Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Seri
Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Parallel
Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
1. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan
Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri
Gambar 1
Prinsip kerja:
Ketika terminal A dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya diputar ke kanan. Ketika terminal B dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya diputar ke kiri. Sedangkan ketika terminal A dan B dihubungkan maka pada potensiometer akan menunjukkan nilai resistansi maksimum. Nilai resistansi ini akan selalu tetap dan merupakan nilai resistansi total dari potensiometer.
2. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan
Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Paralel
Gambar 2
Prinsip Kerja:
Ketika terminal A dan wiper dihubungkan maka nilai
resistansinya semakin besar jika tuasnya digeser ke kanan. Ketika terminal B
dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya
digeser ke kiri. Sedangkan ketika terminal A dan B dihubungkan maka akan
menunjukkan nilai resistansi maksimum. Nilai resistansi ini akan selalu tetap
dan merupakan nilai resistansi total dari tahanan geser.
3. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
Gambar 3
Prinsip kerja:
Jembatan Wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menghitung hambatan pengganti ketika tiga resistansi yang lain sudah diketahui nilainya. Saat saklar ditutup, maka arus akan melewati rangkaian. Jika jarum galvanometer menyimpang artinya ada arus yang melewatinya. Dengan mengatur besarnya nilai R1, R3, dan RV1 maka galvanometer tidak teraliri arus, artinya tidak ada tegangan.
MODUL I: POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN JEMBATAN WHEATSTONE
1. Analisa karakteristik setiap alat ukur yang digunakan!
Jawab : Alat ukur yang digunakan adalah voltmeter dan amperemeter.
Karakteristik dari voltmeter adalah:
• Berfungsi sebagai mengukur tegangan bolak balik ataupun searah. Syarat Pemasangan kutub-kutub arus searah harus sama. tapi pada alat ini pakai yang searah
• Mengukur tegangan dengan satuan Voltmeter (V) atau (MV)
• Prinsip kerja dirangkaian listrik menghasilkan gaya magnetik yang akan menggerakkan jarum penunjuk pada Voltmeter. Pergerakan Jarum sebanding dengan kuat arus yang dimana ketika terjadi peningkatan arus Juga terjadi peningkatkan simpangan pergerakan jarum, sehingga Jarum menunjuk ke hasil pengukuran. Menggunakan besi kumparan putar.
• Mempunyai batas maksimum pengukuran tegangan jika melebihi batas menyebabkan alat menjadi rusak.
• untuk pengukurannya dirangkai dengan paralel
• Tingkat ketelitian alat : 0.5 Maksimum yang berarti sebagai akurasi dari skala maksimum
• Posisi alat ukur ditetakan secara horizontal agar menghasilkan nilai pengukuran yang akurat / sesuai ketentuan
• Jenis input nya DC yang menunjukkan tegangun searah (Direct. Current) yang bisa diukur ( pada alat di praktikum ini)
salah satu skala nya dari 0-30 menunjukkan kapasitas yang dapat diukur oleh alat
• faktor Pengali 100,30,10,3 digunakan sebagai menselaraskan hasil pembacaan tegangan sesuai jangkauan alat
• Sensitivitas I mA (1 KOhm/V) menunjukkan kemampuan terjadinya tanggapan pada alat terhadap tegangan bernilai kecil.
Amperemeter
• Berfungsi sebagai mengukur arus, pada alat di praktikum digunakan yang searah
mengukur arus dengan satuan Ampere (A) atau (mA)
• prinsip kerja dirangkaian listrik dengan besi putar yang dimana komponen listrik akan menghasilkan medan magnet menyebabkan besi tertarik membuat jarum penunjuk menunjukkan nilai pengukuran
Mengukur dengan dirangkai secara seri.
• Tingkat ketelitian alat 0.5 yung menunjukkan akurasi dari skala maks.
• Posisi alat ukurnga diletak secara horizontal agar hasil pengukuran akurat
• Jenis input alat di praktikum ialah DC menunjukkan arus searah
range skalanya dari 0-30 (salah satu) menunjukkan kapasitas yang dapat diukur oleh alat
• faktor pengali 100,30,10,3 sebagai menyelaras dan hasil pembacaan arus sesuai kemampuan alat.
• sensitifitas-> 45-65 Hz Hz meartikan kemampuan terjadinya nya tanggapan oleh alat terhadap tegangan bernilai kecil
2. Analisa perbandingan variasi hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangkaian Seri!
Jawab : Pada rangkaian Seri arus setiap komponen sama, akan tetapi tegangannya dibagi ke masing-masing hambatan. Pada percobaan ketika merubah hambatan dengan tahanan geser dan potensiometer menyebabkan hambatan gabungan juga berubah, akan tetapi arus yang mengalir tetap sama, serta tegangan tiap komponen akan berubah karena pengaruh Variasi hambata. Hal ini sesuai dengart telri yang ada arus jadi sama ketika rangkaian berbentuk seri.
3. Analisa perbandingan variasi hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangkaian Parallel!
Jawab : Pada rangkaian paralel tegangan setiap komponen sama, yang berbeda ialah arus yang mengalir tiap komponen. Pada praktikum memvariasikan hambatan mengakibatkan bervariasinya nilai hambatan serta nilai arus hal ini sesuai dengan teori pada rangkaian paralel. akan tetap nilai tegangan yang diperoleh hasilnya hampir mendekati sama/sedikit perbedaan, hal ini karena terdapat kesalahan praktikan melakukan percobaan serta pengaruh kabel yang dapat menjadi hambatan tambahan secara tidak langsung
4. Analisa nilai persen R pengukuran potensiometer menggunakan jembatan wheastone!
Jawab : Hasil Praktikum menggunakan Jembatan wheatstore memperoleh hasil R toleransinya sebesar 5,785% menunjukkan bahwa hasil perhitungan data menggunakan jembatan wheatshone tingjat R toleransinya lebih rendah dibandingkan hasil pengukuran menggunakan multimeter
Laporan Pratikum tulis tangan [Klik Disini]
Gambar 1. Rangkaian seri : [Klik Disini]
Gambar 2. Rangkaian pararel : [Klik Disini]
Gambar 3. Rangkaian Wheatstone : [Klik Disini]
Komentar
Posting Komentar