Laporan Akhir II



1. Jurnal [Kembali]

MODUL 2 : Pengukuran Daya dan Oscilloscope

  1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

1.6V0

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

43.2V1ms1000Hz

  1.  Membandingkan Frekuensi

Jenis

Gelombang

Frekuensi Oscilloscope

Frekuensi Function Generator

Sinusoidal

1000Hz1000Hz

Gergaji

1000Hz1000Hz

Pulse

1000Hz1000Hz

  1. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous 

Perbandingan   Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

    Lissajous    

1:1

1000Hz

1000Hz

1:2

1000Hz

2000Hz

 

2:1

2000Hz

1000Hz

1:3

1000Hz

3000Hz

3:1

3000Hz

1000Hz

 

2:3

2000Hz

3000Hz

 

3:2

3000Hz

2000Hz

 



  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0.75Watt2.5V0.34A0.85Watt

2 Lampu

1.5Watt5V0.34A1.7Watt

3 Lampu

2.25Watt7.5V0.34A2.55Watt

  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0.75Watt2.8V258.8mA0.7246Watt

2 Lampu

1.5Watt2.8V249.8mA0.6994Watt

3 Lampu

2.25Watt2.8V256.5mA0.7182Watt


2. Prinsip Kerja [Kembali]

A. Osilloscope

 1. Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak balik

        Prinsip kerja:
        Pada rangkaian ini, sumber dc sebesar 4v dihubungkan dengan kanal b pada osiloskop untuk mengamati dan mengukur tegangan dari arus searah. Dan untuk grafik sinusoidal dari signal generator diatur frekuensi sebesar 1kHz dan tegangan 4Vp-p, lalu dihubungkan dengan kanal a pada osiloskop, sehingga jika rangkaian dijalankan, maka grafik dari osiloskop dapat diamati.

    2. Mengukur dan mengamati frekuensi

        Prinsip kerja:
        Function generator mengalirkan tegangan sebesar 4 V yang akan terbaca di oscilloscope. Salah satu cabang generator di ground kan. Saklar oscilloscope diubah ke mode DC. Kemudian, atur frekuensi pada generator sebesar 1 KHz. Gelombang sinusoid dengan tegangan sebesar 4 Vp-p pun akan terbentuk.

    3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

        Prinsip kerja:

        Rangkaian ini menggunakan dua buah function generator yag masing-masing dihubngkan pada kanal A dan kanal B dari osiloskop.  Sinyal yang tidak diketahui dihubungkan pada input A dan sinyal yang dapat dibaca dihubungkan pada kanal  B. Atur frekuensi pada kanal A sampai terbentuk seperti salah satu gambar 2.1 pada modul.

B. Pengukuran Daya


    Prinsip kerja:
    Prinsip kerja dari kedua rangkaian ini adalah dengan membuat rangkaian seperti yang terdapat pada modul. Diantaranya yaitu rangkaian lampu seri dan rangkaian lampu paralel. Kemudian masing-masingnya diberikan beban sebesar 2,5 V. Aliran listrik dalam rangkaian seri adalah sama pada setiap titik dalam rangkaian, kedua rangkaian disambungkan menggunakan baterai dan rangkaian paralel memiliki dua titik yang terhubung langsung ke sumber listrik setelah itu arus kedua rangkaian tersebut akan terbaca di amperemeter dan tegangannya di voltmeter.

3. Video Percobaan [Kembali]

A. Osilloscope

  • 1. Kalibrasi Osilloscope



  • 2. Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak-balik


  • 3. Mengukur dan mengamati frequency

  • 4. Membandingkan frekuensi dengan cara Lissajous



B. Pengukuran Daya

  • Mengukur Daya Satu Fasa


4. Analisa Modul [Kembali]

1.Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan 
Jawab: Perlu dilakukan kalibrasi agar hasil nilai pengukuran gelombang sinyal listrik sesuai dengan nilai sebenarnya, akurat dan sesuai standar. Kalibrasi oscilloscope menjaga alat agar tidak rusak yang menyebabkan kecelakaan kerja dan membuat oscilloscope sesuai dengan spesifirasinya.

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude,frekuensi,dan perioda
Jawab: 
  • ) tegangan AC
a. amplitude -> berubah-rubah secara periodik karena sumber bolak-balik, yaitu 43,2 V,
b. frekvensi -> punya frekuensi yang menyatakan waktu gelombang dalam 1 detik yaitu 1 kHz,
c. Perioda -> memiliki periode yang menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang yaitu  1 ms.

  • ) tegangan DC
a. amplitudo -> Berdasarkan teori memiliki amplitudo tetap yaitu 1,6 V, 
B. frekuensi -> Tak punya frekuensi yang menyatakan gelombang dalam satu detik, yaitu 0 KHZ.
C. Perioda -> Memiliki perioda yang menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang yaitu tak hingga detik.

3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi
Jawab:
1. Gelombang sinus -> sinyal berosilasi dengan kedua sisi nilai pusat. 
    Gambar:
2. Gelombang persegi -> berubah-ubah antara dua nilai dengan jumlah waktu nya sama tiap suatu               keadaan.
    Gambar:
3. Gelombang persegi panjang/pulsa -> bentuknya persegi dengan waktunya berbeda jadinya berbentuk     persegi panjang.
    Gambar: 
4. Gelombang segitiga -> dengan bentuk naik dan turun dengan kelajuan yang sama.
    Gambar:
5.Gelombang gigi gergaji -> naik ke nilai akhirnya dan turun dengan hampir vertikal, terdapat                   gelombang positif dan negatif.
   Gambar:

4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri
Jawab: Nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung sedikit berbeda hal ini disebabkan karena percobaan hanya dilakukan sekali saja, Jika pengukuran dilakukan berulang-ulang dapat memungkinkan diperoleh nilai yang sama. Hal ini berarti terdapat persen eror, toleransi alat ukur, adanya hambatan dalam serta pengaruh kabel kabel.

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu pararel
Jawab: Nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung berbeda hal ini disebabkan oleh toleransi alat, hambaban dalam serta pengaruh dari kabel dan cara praktikan melakukan praktikum.





6. Download File[Kembali]

  1. Download rangkaian mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak balik [DISINI]
  2. Download rangkaian mengukur dan mengamati frekuensi [DISINI]
  3. Download rangkaian membandingkan frekuensi dengan cara lissajous [DISINI]
  4. Download rangkaian pengukuran daya beban lampu seri [DISINI]
  5. Download rangkaian pengukuran daya beban lampu paralel [DISINI]
  6. Download Laporan Akhir[DISINI]



[MENUJU AWAL]







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tubes

Fig 10.63

Fig 14.43